Selasa, 25 Mei 2010
Jumat, 07 Mei 2010
Laporan Hasil proyek
terima kasih.
kelompok i:
1. Kurnia Lumbanbatu (09-021)
2. Santa Samosir (09-055)
3. Janvensius Dachi (09-059)
4. Chika Sitepu (09-063)
5. Windhika Siahaan (09-077)
Rabu, 10 Maret 2010
Jeritan hatiku ; Tugas 3
Berpikir adakah cinta disini
Berharap berseru dalam hati
Ingin rasanya kuteriakkan
Layaknya ragaku tidur beralaskan duri
Seperti aku berbantalkan paku
Sangat keji semua bagiku
Terlalu sakit aku dibuat
Aku hanya gadis lemah
Terlalu lemah untuk disakiti
Seperti debur ombak menghempas tubuhku
Tanpa batu karang untuk berpegang
Aku hanya gadis kecil
Hanya butuh belaian kasih
Bukan jeritan kemarahan
Karena aku tak layak dilukai
NAMA : CHIKA F. SITEPU
NIM : 091301063
FAK : PSIKOLOGI USU
TANGGAL : 11 Maret 2010
Rabu, 03 Maret 2010
Media, Teknologi, dan Model Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
3. Fungsi Media Pembelajaran
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.
4. Jenis Media Pembelajaran
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Daftar Pustaka:
http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/
http://vhajrie27.wordpress.com/2010/02/28/mediapembelajaran/
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
http://sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/manfaat-media-pendidikan/
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Definisi Teknologi Pembelajaran
Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis…..bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.
Kawasan Teknologi Pembelajaran
1. Kawasan Desain
Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep desain pembelajaran menjadi semakin hidup.
Kawasan Desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu:
(1) Desain Sistem Pembelajaran;
Desain Sistem Pembelajaran; yaitu prosedur yang terorganisasi, meliputi : langkah-langkah : (a) penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari); (b) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya); (c) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan pelajaran); (d) pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan (e) penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran).
(2) Desain Pesan;
Desain Pesan; yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi,dan daya tangkap.
(3) Strategi Pembelajaran;
Strategi Pembelajaran; yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan belajar dalam suatu pelajaran.
(4) Karakteristik Pembelajar.
Karakteristik Pembelajar, yaitu segi-segi latar belakang pengalaman pembelajar yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya.
2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi :
(1) teknologi cetak;
(2) teknologi audio-visual;
(3) teknologi berbasis komputer; dan
(4) teknologi terpadu.
3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
4. Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui : perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.
Daftar Pustaka :
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran/
http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/
http://lp3um.net/layanan/12.html
http://ryfkanarang.wordpress.com/2010/01/02/makalah-definisi-teknologi-pembelajaran/
http://teknopendidikan.wordpress.com/2008/09/01/teknologi-pendidikan-sebuah-pengantar/
RAGAM MODEL PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
Ciri-ciri pembelajaran langsung :
1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasdil belajar.
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendunkung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran.
Peran Guru dalam Pembelajaran langsung:
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan latihan dan penerapan konsep
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuik mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah utnuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara anggota kelompok melalui diskusi.
Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1). Siswa belajar dalam kelompok, produktif mendengar, mengemukakan pendapat, dan membuat keputusan secara bersama
2). Kelompok siswa terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
3). Jika dalam kelas terdapat siswa- siswa yang terdiri dari berbagai ras, suku, agama, budaya, dan jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam setiap kelompok pun terdapat terdapat ras, suku, agama, dan jenis kelamin yang berbeda pula.
4). Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada kerja perorangan.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
1. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang.
3. Model Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan :
1). Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah
2). Belajar peranan orang dewasa yang autentik
3). Menjadi pemelajar yang mandiri
Model Pembelajaran Inovatif
A. Model Examples Non Examples
Contoh dapat dari Kasus/Gambar yang Relevan dengan Kompetensi Dasar
B. Picture And Picture
Siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
C. Numbered Heads Together
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
D. Cooperative Script
Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Daftar Pustaka:
http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/19/model-pembelajaran-inovatif/
http://matematika.upi.edu/index.php/pengaruh-penggunaan-model-pembelajaran-kooperatif-tipe-number-head-together-nht-dengan-pendekatan-berbasis-masalah-terhadap-kemampuan-siswa-dalam-pemecahan-masalah-matematika/
http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran
http://blog.bukukita.com/users/ermawati/?postId=6387
TESTIMONI
Metode pembelajaran online memberi mamfaat yaitu dapat menambah wawasan mengenai penggunaan internet, dan juga memperoleh informasi yang lebih banyak dari internet, juga dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan, sehingga tidak hanya melalui teks book. Namun membutuhkan lebih banyak biaya.
Kelompok i
Kurnia Lumbanbatu (09-021)
Santa Vinensia Samosir (09-055)
Janvencius Valerius (09-059)
Chika F Sitepu (09-063)
Windhika Siahaan (09-077)
Kamis, 25 Februari 2010
Belajar Lebih Mudah di zaman sekarang ini ; Tugas II
Pengenalan istilah ‘Ubiquitous Computing’
Perkembangan teknologi komputer sangat pesat. Dulu, mainframe merupakan
produk utama pada masa itu. Sebuah komputer berukuran besar, digunakan
secara bersama-sama oleh beberapa orang. "One computer, many people",
merupakan gelombang pertama teknologi komputer. Lalu PC menggantikan
peran mainframe sebagai pemeran utama dunia komputasi. Ukuran komputer
semakin kecil dan memiliki kemampuan lebih dibanding gelombang pertama.
Jumlahnya pun bertambah secara eksponensial, sehingga "one person, one
computer" telah menjadi kenyataan. Saat ini komputer menjadi sangat
murah dan mudah digunakan dan ditandai dengan lazimnya pemakaian
beberapa komputer oleh satu orang, "one person, many computers." Selain
daripada itu, internet yang merupakan kombinasi antara teknologi
komputasi dan komputasi, menjadi tulang punggung infrastruktur
informasi global. Gelombang perkembangan teknologi komputasi ini
memungkinkan suatu teknologi yang dinamakan ubiquitous computing
Pengertian dan Manfaat e-Learning
Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut.
a. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].
b. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001].
c. E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia]. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning.
Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya :
• menghemat waktu proses belajar mengajar,
• mengurangi biaya perjalanan,
• menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku),
• menjangkau wilayah geografis yang lebih luas,
• melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).
Opini Pribadi
Dengan adanya Ubiquitous Computing ini, para pelajar akan dituntut untuk mencari informasi sendiri tentang pelajaran akan dipelajari . Sehingga para pengajar juga dapat mengontrol para pelajar dengan baik . Saya rasa ubiquitous computing ini sangat berkaitan dengan e-Learning karena program ini diciptakan juga untuk mengembangkan pendidikan dan memudahkan kita untuk belajar ilmu pengetahuan . Sehingga para pelajar dituntut untuk percaya diri untuk mampu belajar sendiri . Saya sangat setuju adanya program ini , karena sangat membantu dalam berbagai pembelajaran .
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unila.ac.id/satriamadangkara/2008/06/05/definisi-e-learning/
http://www.shvoong.com/exact-sciences/1637200-mengenal-ubiquitous-computing/
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alafabeta.
Santrock, John W. (2008). Psikoplogi Penddiikan edoisi kdua. Jakarta: Kencana.
NAMA : CHIKA F. SITEPU
NIM : 091301063
TANGGAL : 26 FEBRUARI 2010
Selasa, 16 Februari 2010
Diskusi Kelompok ; tugas 2
Pendapat kami :
Permainan kelompok ini sangat menyenangkan, karena permainan ini tidak hanya meningkatkan kreativitas saja tetapi juga memacu mahasiswa untuk saling bekerja sama dalam menyatukan ide - ide yang berbeda antar anggota kelompok. Selain itu permainan ini meminta mahasiswa untuk berpikir lebih logis lagi dalam menyelesaikan pertanyaan yang diajukan.
Ketika membacakan cerita, mahasiswa dilatih untuk dapat menyampaikan apa yang diketahuinya kepada yang dengan lebih baik. Sedangkan bagi yang mendengarkan, dilatih untuk menjadi pendengar yang baik dan lebih berani untuk menyampaikan pertanyaan terkait dengan cerita yang dibacakan.
Nama :
* Kurnia Lumbanbatu (09 -021)
* Santa Vinensia Samosir (09 - 055)
* Janvencius Valerius (09 - 059)
* Chika Fransiska Sitepu (09 - 063)
* Windhika Silalahi (09 - 077)
Rabu, 10 Februari 2010
Internet vs Text Book ; Tugas I
Teknologi dan Pendidikan
Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan . Teknologi juga tidak bisa dipisahkan dari pendidikan karena akan selalu dibutuhkan . Internet juga termasuk salah satu dari perkembangan teknologi .
Revolusi Teknologi
Para mahasiswa dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di masa orangtua jaman dulu . Jika mahasiswa ingin siap kerja , teknologi harus menjadi bagian integral dari kampus dan pelajaran di kelas . Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Orang menggunakan teknologi seperti komputer , bolpoin , dll . Teknologi sudah menjadi bagian dari sekolah selam beberapa dekade . Jumlah-jumlah komputer selalu bertambah disetiap sekolah disetiap tahunnya . Maka dari itu , dapat dikatakan bahwa proses belajar itu memerlukan teknologi dan sangat berkaitan .
Internet
Internet dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources” (Williams, 1999). Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer . Sistem internet berisi informasi yang terhubung diseluruh dunia, menyedihkan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid . Dalam banyak kasus, Internet mengandung informasi yang lebih baru ketimbang buku teks. Internet adalah alat pembelajaran penting dalam proyek kaya teknologi yang disebut Cooperative Networked Educational Community of Tomorrow (Co-NECT) (Jones, Tasnume, &Moffit, 1997).
World Wide Web (Web) adalah sistem pengambilan informasi hyperrmedia yang menghubungkan berbagai materi Internet; materi mencakup teks dan grafis. Di zaman sekarang ini, berbagai tempat umum yang sering dikunjungi pengunjung seperti perpustakaan, museum, universitas, dll menampilkan berbagai informasi di Web, semua dapat diakses oleh murid dengan cara meg-klik kata atau gambar yang ada di layar komputer.
Website adalah lokasi individu atau organisasi di Internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi.
Email adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari Internet. Kita dapat mengirim dan menerima pesan layaknya surat dari banyak individu sekaligus tetapi dalam bentuk media elektronik.
Internet mempunyai banyak fungsi, termasuk fungsi pendidikan dan pembelajaran. Pembelajaran melalui internet dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), diantaranya adalah :
Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion group),
-Bulletin boards/ newsgroups for discussion of special group,
-Downloading of course materials or tutorials,
-Interactive tutorials on the Web,
-Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay Chat.
Internet dalam kehidupan saya
Saya mengenal internet semenjak SMP. Saya sangat menikmati dengan adanya internet. Dalam kehidupan saya, terutama dalam perkuliahan, saya sangat bergantung dengan internet. Internet banyak membantu saya dalam mengerjakan tugas dan mencari informasi seputar topik mata kuliah yang saya pelajari atau yang saya kurang mengerti. Saya sangat dibantu dengan adanya internet. Internet juga membuat wawasan saya semakin luas. Melalui internet juga saya mengenal Facebook, Twitter, Plurk, dsb. Tetapi itu menimbulkan dampak negatif juga bagi saya. Saya jadi lebih senang untuk mengup-date status daripada membaca textbook. Saya berharap dapat menggunakan internet secara positif sehingga dapat memperbaharui pengetahuan saya.
Daftar Pustaka
-Munir (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
-Santrock (Psikologi Pendidikan, edisi kedua)
Chika F. Sitepu
10 Februari 2010
Senin, 08 Februari 2010
Tugas Kelompok ; tugas 1
Mahasiswa secara tidak langsung dituntut untuk mengetahui dan menguasai iptek. Dan secara tidak langsung pula mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang. Mahasiswa – mahasiswa yang sebelumnya tidak mengetahui cara – cara membuat email dan blog akan meminta kawan – kawannya yang tahu untuk mengajarinya. Suasana belajar mengajar juga kelihatan lebih menarik daripada monoton secara terus menerus dengan menggunakan textbook.
Selain itu pula mahasiswa juga dapat lebih memahami 4 pilar pendidikan.
* Learning to know
* Learning to do
* Learning live together
* Learning to be
Melalui blog mahasiswa dapat saling berbagi pengalaman dan hal - hal yang mereka ketahui sesama mahasiswa. Dan bukan saja hanya antar mahasiswa, tetapi juga dengan pengguna internet lainnya yang mengakses blog mahasiswa. Mereka dapat memberi masukan - masukan terhadap tulisan - tulisan yang ada di dalam blog mahasiswa psikologi melalui komentar mereka.
Namun ada juga aspek yang mungkin dianggap kurang menyenangkan oleh sebahagian mahasiswa. Keterbatasan fasilitas dan dana. Bagi yang belum mempunyai akses internet sendiri akan menganggap hal ini sedikit membebani karena harus pergi ke warung internet dan mengeluarkan biaya ekstra. Belum lagi sebagian besar suasana warung internet di Medan kurang nyaman, karena tidak ditata dengan baik.
Anggota Kelompok :
* Kurnia Lumbanbatu ( 09 - 021)
* Santa Vinensia (09 - 055)
* Janvencius Valerius (09 - 059)
* Chika Fransiska Sitepu (09 - 063)
* Windhika Siahaan (09 - 077)