NAMA KELOMPOK
TEMA : “RAINBOW BISCUIT”
Adapun landasan teori yang mendasari teknik pengajaran yang kami lakukan
adalah teori mengenai paedagogi, TIK, dan
Fenomena Kontemporer sub topic Paedagogi Efektif yaitu
·
Menciptakan
lingkungan yang menunjang pembelajaran
·
Memfasilitasi
pembelajaran bersama
·
Cukup memberikan
kesempatan untuk belajar
Kami mengajarkan
anak-anak untuk membuat makanan sehat “rainbow biscuit” dengan tujuan agar anak mendapatkan pengajaran mengenai kreatifitas dan
pentingnya menjaga kebersihan dan mengajarkan anak untuk tidak membuang
makanan. Dan dengan manfaat agar
anak bisa menjaga kebersihan dan tidak membuang-buang makanan yang ada.
Adapun keterangan subjek :
Jumlah Subjek : 3 orang
Keterangan Subjek : a.
Matthew Tarigan (7 tahun)
b. Egia E. Sitepu (7 tahun) c. Queen Maribelle (5 tahun)
Dan keterangan tempat dan waktu :
a. Lokasi : Kompleks
Tasbi Blok OO No. 67 Medan
b. Waktu :
Selasa, 09 April 2013. Pukul 17.00 WIB
Terdapat bahan dan alat yang kami
perlukan untuk membantu kami dalam melakukan pengajaran, antara lain :
Perlengkapan/Alat bantu :
Bahan : Biskuit, Susu
Kental Manis Rasa Cokelat, Sparkling dan Meises
Alat :
Piring, Gelas, Alat Penyaring, Cup Kertas, Alat Perekam
Dengan perincian biaya sebagai berikut :
·
Biskuit (1 bungkus) =
Rp. 18.500
·
Susu Cokelat (1
bungkus) =
Rp. 6.500
·
Meises (1 bugkus) = Rp. 8.000
·
Sparkling (1 bungkus) = Rp. 3.000
·
Cup kertas ( 1
pak) = Rp. 2.500
Berikut tahap-tahap pelaksanaan pengajaran yang kami berikan kepada
anak-anak:
·
Perkenalan : Kelompok dan peserta pembelajaran memperkenalkan
diri masing-masing yang disertai dengan gaya.
·
Cuci tangan
·
Pemberian instruksi & perkenalan alat dan bahan
·
Langkah 1. Proses penghancuran biscuit
·
Langkah 2. Proses penyaringan biscuit
·
Langkah 3. Penggunaan sarung tangan plastic
·
Langkah 4. Pengadonan biscuit
·
Langkah 5. Pembentukan adonan
·
Langkah 6. Pemberian topping
·
Langkah 7. Penyusunan adonan ke cup kertas
·
Langkah 8. Memasukkan Rainbow Biscuit ke dalam kulkas
·
Penutup
Sedangkan hasil observasi pada
setiap anak di setiap tahap pengajaran adalah sebagai berikut:
TAHAP
|
NAMA PESERTA
|
IBEL
|
EGI
|
EYO
|
Perkenalan
|
Menyebutkan nama dengan
suara pelan dan duduk tenang.
|
Menyebutkan nama dengan suara pelan sambil
menunduk, sesekali melihat ke arah pengajar.
|
Menyebutkan
nama dengan suara keras, tersenyum, sambil menggoyang-goyangkan kaki.
|
Mencuci
tangan
|
Mengantri di belakang
Egi, mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya.
|
Mengantri di belakang Eyo, mencuci tangan
dengan sabun dan mengeringkannya.
|
Berjalan
cepat menuju wastafel, mencuci tangan dengan sabun, dan mengeringkan
tangan.
|
Pemberian
instruksi & perkenalan alat dan bahan
|
Mendengar instruksi,
melihat ke arah pengajar, sesekali melihat ke Egi dan Eyo, memegang alat dan
bahan yang sudah diberikan.
|
Mendengar instruksi, melihat ke arah pengajar,
memegang alat dan bahan yang sudah diberikan sambil menggoyang-goyangkan
kaki.
|
Mendengar
instruksi, melihat kea rah pengajar, memegang alat dan bahan yang sudah
diberikan.
|
Langkah
1. Proses penghancuran biskuit
|
Memukul-mukul biskuit
hingga hancur, menimbulkan suara yang keras dan sesekali bertanya kepada
pengajar ‘ini udah kak?’
|
Memukul-mukul biskuit hingga hancur,
sesekali melihat hasil kerja Ibel dan Eyo.
|
Memukul-mukul
biskuit hingga hancur, menimbulkan suara yang keras, biskuit keluar dari plastik.
|
Langkah
2. Proses penyaringan biskuit
|
Menyaring biskuit,
beberapa kali bertanya ‘ini gimana kak?’, sesekali berhenti sejenak.
|
Menyaring biskuit, sesekali bertanya ‘kak,
aku udah kak?’.
|
Menyaring
biskuit, sesekali bertanya ‘kak, udah kak?’ sambil tersenyum dan menunjuk ke
arah biskuit yang sedang disaring.
|
Langkah
3. Penggunaan sarung tangan plastik
|
Mengenakan sarung
tangan plastic sambil mengatakan ‘kak, ini gimana kak?’
|
Mengenakan sarung tangan plastik, meminta
bantuan ‘kak, ini kok gak bisa kak?’
|
Mengenakan
sarung tangan plastic dan berkata ‘aku udah bisa kak’.
|
Langkah
4. Pengadonan biskuit
|
Mencoba mengikuti
instruksi yang diberikan, dan mempraktekkannya namun sesekali mengatakan
‘kak, udah siap punya Ibel, kak?’
|
Mengikuti instruksi dan mempraktekkannya,
dan mengatakan ‘kak, ini udah kak?’
|
Mengikuti
instruksi tanpa bertanya.
|
Langkah
5. Pembentukan adonan
|
Mengikuti instruksi,
bertanya ‘segini kak?’ dan ‘kayak gini kak?’, sesekali melihat ke arah
Egi dan Eyo.
|
Mengikuti instruksi, membentuk adonan menjadi
bulat, sesekali melihat kea rah Ibel.
|
Mengikuti
instruksi, membentuk adonan menjadi bulat, sesekali melihat kea rah Ibel dan
Egi.
|
Langkah
6. Pemberian topping
|
Mengikuti instruksi,
mencampur kedua jenis topping yang ada, sesekali mengatakan ‘ini punya
Ibel, kak’.
|
Mengikuti instruksi, melihat ke arah
adonannya yang sedang diberi topping.
|
Mengikuti
instruksi, melihat ke arah adonannya yang sedang diberi topping.
|
Langkah
7. Penyusunan adonan ke cup kertas
|
Menyusun ke cup kertas
yang tersedia.
|
Menyusun ke cup kertas yang tersedia.
|
Menyusun
ke cup kertas yang tersedia.
|
Langkah
8. Memasukkan Rainbow Biscuit ke dalam kulkas
|
Memasukkan biskuit ke
dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka kulkas.
|
Memasukkan biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu
hingga dingin, sesekali membuka kulkas.
|
Memasukkan
biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka
kulkas.
|
Memakan
Rainbow Biscuit bersama-sama.
|
Memakan biskuit, sambil
tersenyum.
|
Memakan biskuit sambil mencemberutkan wajah,
meminta tambahan biskuit.
|
Memakan
biskuit, sambil tersenyum dan menggoyang-goyangkan kaki.
|
HASIL KEGIATAN (CAPAIAN KEGIATAN)
Hasil akhir kegiatan kelompok kami adalah Rainbow Biscuit,
dimana dibalik biskuit tersebut juga terdapat nilai-nilai yang kami ajarkan
yaitu anak dapat belajar untuk tetap menjaga kebersihan, terbiasa menghargai
makanan serta melatih kreativitas anak.
SIMPULAN HASIL OBSERVASI :
Apabila ditinjau dari hasil
observasi pada Ibel, Egi, dan Eyo, mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan
ini. Mereka saling melihat dan memperhatikan satu sama lain, bagaimana cara dan
hasil biskuit yang dibuat oleh peserta lainnya. Mereka juga sering bertanya,
dan memamerkan bentuk biskuit buatannya kepada pengajar. Selain itu, mereka juga tidak sabar menunggu
bskuit hingga dingin dan siap dimakan.
Dalam proses
pengajaran yang kami lakukan, kami menemukan beberapa kendala dan kemudahan,
antara lain:
·
Kendala : Kami sulit
menemukan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan pengajaran, dikarenakan
tumpang tindih antara jadwal masing-masing anggota kelompok serta jadwal
peserta kegiatan.
·
Kemudahan : kami tidak terlalu
sulit menemukan peserta kegiatan, karena peserta kegiatan adalah kerabat dekat
anggota kelompok.
DOKUMENTASI :
TESTIMONI:
·
Agita : Awalnya saya merasa tugas kelompok ini menarik dan tidak
susah. Tapi ternyata,agak susah karena saat pemilihan apa yg akan disampaikan
dlm pengajaran dan siapa yg akan diajarkan,serta manfaatnya,caranya dll.
Ternyata beberapa judul yg kami ajukan menimbulkan pertanyaan yg membuat kami
lebih berfikir lagi dan mencari judul yg tepat.dan akhirnya sampailah ke
pemilihan judul 'membuat rainbow biscuit'. Pada saat pelaksanaannya asik dan
menarik. Kita juga bisa mengenal satu sama lain juga. Tp agak susah saat
memilih hari pelaksanaan karena jadwal kita banyak yang ga sama. Trus juga saat
pelaksanaan membuat saya berfikir apa semua pengajar itu memberikan materinya
dan diterima baik oleh pelajarnya atau tidak. Dan tugas pengajar itu juga
sangat berat dan penuh perjuangan.sabar juga :) ga gampang menjadi seorang
pengajar. Selain harus menguasai materi,harus bisa mengendalikan suasana juga,
memilih-milih metode yg akan disampaikan karena akan mempengaruhi pelajar
mengerti atau tidaknya. Dan benar kata lagu itu 'pahlawan tanpa tanda jasa'. Dan
selama pelaksanaan juga kita menikmatinya,anak2nya ga susah diatur dan yang
kita buat juga tidak susah.. Thankyou~
·
Chika : saya senang mendapatkan tugas ini, meskipun awalnya
kelompok kami bingung menentukan topik yang akan dibahas, tetapi akhirnya kami
menemukan topik yang akan diajarkan kepada anak-anak. Saya senang berinteraksi
dengan anak-anak, ternyata mengajar anak-anak itu tidak begitu mudah, karena
sangat dibutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi. Hehehe J jadi,
kesabaran saya diuji selama mengajar anak-anak. Karena tugas ini juga saya
mendapatkan banyak pengalaman dalam pengajaran, dan pengalaman itu sangat berarti
buat saya. Dan saya sangat senang bisa menyelesaikan tugas ini bersama kelompok
saya J
· Agiska : Awalnya, saya merasa ini adalah tugas yang tidak terlalu sulit. Namun,
setelah dijelaskan lebih jauh ternyata tugas ini lumayan rumit. Rumit, karena
ternyata tugas ini bukanlah tugas mengajar biasa saja melainkan kami juga harus
menetapkan materi apa yang akan diberikan serta tujuan dan target
pengajaran. Kami harus mempertimbangkan
korelasi antara target dengan materi pengajaran, serta alat dan bahan yang
dibutuhkan. Setelah beberapa kali diskusi, kami akhirnya memutuskan untuk
membuat Rainbow Biscuit. Kami merasa sangat senang saat kegiatan berlangsung.
Selain karena peserta kegiatan adalah anak-anak, kami juga dapat bermain dan
mengenal satu sama lain khususnya anggota kelompok kami. Walaupun kegiatan
berlangsung di sore hampir malam hari, kami berusaha untuk tetap semangat. Sebagai pengajar kami tidak boleh terlihat
bermalas-malasan walaupun kami sudah merasa lelah setelah mengikuti perkuliahan
sebelumnya. Kami harus tetap memperhatikan peserta, dan berusaha menciptakan
suasana yang kondusif. Dari kegiatan ini, saya menyadari bahwa menjadi seorang
pengajar bukanlah hal yang mudah. Harus benar-benar tulus ikhlas dan tidak
mementingkan kepentingan diri sendiri.
Menjadi guru datangnya dari hati